Dambus, Akar Sejarah Dan Mitos Yang Belum Usai - Muda Sejiwa

Muda Sejiwa

Berbagi Informasi dan Ilmu. Memberi Inspirasi dan Membuka Cakrawala Pengetahuan

Post Top Ad

Dambus, Akar Sejarah Dan Mitos Yang Belum Usai

Pangkalpinang — Terkesan dengan bebunyian yang ditimbulkan oleh alat musik gitar dambus, dengan keelokan pemilihan tone, bridge dan chord sederhana, namun terkesan magis.

Maka redaksi deliknews.com di long weekends ini, coba ikut serta menyumbangkan artikel ringan, yang disarikan dari berbagai sumber resmi dan wawancara singkat dengan salah satu pemain Orkes Dambus.

Monggo disimak gan,

Untuk diketahui, Dambus adalah sejenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik, alat musik Tradisional Dambus sendiri berasal dari luar daerah Bangka Belitung, terpengaruh dari alat musik yang berasal dari Timur Tengah yaitu alat musik Gambus.

Namun kedua alat musik ini bisa dibedakan dengan jenis musik yang dimainkan, yang mana alat musik Tradisional Dambus biasanya membawakan musik-musik melayu daerah Bangka Belitung, sedangkan alat musik Gambus biasanya membawakan musik-musik Arab atau Timur Tengah.

Tidak ada yang tahu kapan alat musik Tradisional Dambus pertama kali masuk ke Bangka Belitung. Sementara, menurut A. Hamid Saleh atau sering dipanggil Cak Mid, alat musik Tradisional Dambus adalah alat musik yang diturunkan oleh nenek moyang masyarakat Provinsi Bangka Belitung. Alat musik Tradisional Dambus memiliki fungsi sebagai pengiring tarian dincak Dambus dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran atau acara besar islam. Alat musik ini identik dengan nyanyian yang bernafaskan Islam.

Dalam mengiringi penyanyi, alat musik ini juga diiringi dengan alat musik lain, seperti rebana, gendang, gong, kicring, dan yang lainnya, untuk memperindah irama nyanyian. Sementara untuk mulai kapan, alat musik dambus diciptakan, masih terdapat banyak kontroversi yang mengiringi pelengkapan literasi soal dambus.

Dan jika mau dirunut asal mula masuknya musik dan alat musik gambus ke daerah-daerah di Indonesia, diyakini bersamaan dengan masuknya pengaruh Islam ke daerah yang bersangkutan, sehingga warna musiknya pun bernafaskan Islam dengan syair berbahasa Arab.

Di lain kesempatan, Pemain Gitar Dambus, Iwan, juga turut mengungkapkan, bahwa dalam perkembangannya, musik gambus juga diperkaya dengan syair berbahasa Melayu dan India, di samping juga membawakan lagu-lagu daerah dengan berbagai ragam variasi dalam jumlah kelengkapan alat musiknya. ” Akhimya, tidak jarang kita menemukan di pelosok-pelosok, sebuah orkes kecil mempergunakan instrumen bernama gambus, dambus, atau tiruan dari gambus dengan lagu-lagu dalam bahasa daerah,” kata Iwan saat sesi wawancara di Hutan Pelawan Namang, 07/10, yang lalu.

Kemudian yang terakhir, Iwan juga mengatakan, untuk Dambus sendiri masuk ke Pangkal Pinang karena dibawa oleh kaum pedagang. Dalam perkembangannya, dambus mengalami modifikasi dalam bentuk dan penyebutannya. Kesamaan ini membuktikan bahwa kesenian merupakan media yang cair dalam pergaulan kehidupan masyarakat.” Di sela-sela permainan dambus, biasanya juga akan dilantunkan mantera-mantera adat yang membuat suasana semakin terasa sakral. Dalam kondisi dimainkan, perserta upacara adat biasanya akan ikut membaca mantera,” tambahnya.

Meskipun mirip dengan gambus atau gitar, jumlah tali senar dan susunan nada dambus berbeda dengan keduanya. Tali senar dambus pada umumnya berjumlah tiga buah, sedangkan senar gitar berjumlah enam buah. Setiap nada terdiri dari dua senar. Senar 1 sama dengan nada F, senar 2 sama dengan nada C, dan senar 3 sama dengan nada G. Senar 3 adalah nada paling rendah, maka untuk menyetel nada solmisasinya, jika G=1 (do), maka senar ke 2 sama dengan nada 4 (fa) atau C.

Dan terakhir, kedua narasumber juga mengatakan, kiranya mulai perlu dibentuk kajian soal dambus, karena disinyalir, hal ini merupakan salah satu warisan budaya bernilai tinggi dari leluhur di Bangka Belitung. Untuk itu perlu kiranya dibentuk semacam panitia sejarah. Yang berfungsi sebagai, tim yang memverifikasi keabsahan dari beberapa cerita yang melegenda di masyarakat, terkait asal usul alat musik dambus. (LH)

REKOMENDASI :

Maskot Pilwako Pangkalpinang 2018 Si Munang Resmi ...

Dibaca 16

Hadapi Pilwako 2018, Ini Kesiapan Polres Pangkalpi...

Dibaca 19

Endro Siswono : ” Referendum Itu Bentuk Keke...

Dibaca 42

Polemik Tambang Laut, Aktifis Belitung Ancam Denga...

Dibaca 42

Sah !! UMP Babel Kini 2,7 Juta

Dibaca 31

UMP Babel Naik 3,8 Persen, Gubernur Bilang Untuk R...

Dibaca 61

Danrem 045 /Garuda Jaya Tinjau Cetak Sawah Di Beli...

Dibaca 40

Wujudkan Nawacita, Polda Babel Launching Aplikasi ...

Dibaca 92

Click to comment

Post Bottom Ad