Jakarta, 19 Maret 2025
Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap industri padat karya agar mampu terus bertumbuh dan menyerap tenaga kerja secara signifikan. Sektor industri padat karya merupakan salah satu sektor yang memiliki penyerapan tenaga kerja yang optimal dan dinilai mampu menyokong pencegahan penambahan angka pengangguran.
Dalam rapat di Istana Merdeka, Rabu (19/03), Presiden Prabowo Subianto
menginstruksikan deregulasi secara besar-besaran untuk meningkatkan daya saing,
menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat investasi di sektor tekstil, produk tekstil,
sepatu, dan sektor padat karya lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya
usai rapat menjelaskan bahwa salah satu perhatian utama Pemerintah adalah sektor tekstil
dan produk tekstil yang saat ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan mencatatkan
ekspor lebih dari USD2 miliar.
“Tadi arahan Pak Presiden untuk terkait dengan ketersediaan bahan baku, terkait dengan
illegal import, terkait supply chain itu untuk dipermudah dan disederhanakan. Jadi arahan
pertama tentu Pemerintah harus melihat dari keseluruhan supply chain, dan juga melakukan
harmonisasi daripada tarif yang sudah dilakukan. Dan kedua kita merespons terhadap
barang yang didumping, melalui tindakan anti-dumping. Nah ini beberapa langkah yang kita
akan lakukan, dan ditambah lagi tentu barang-barang ini adalah barang-barang yang
kompetitif,” tutur Menko Airlangga. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga mendorong agar program padat karya masuk
dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal tersebut dilakukan agar berbagai kemudahan
perizinan dan fasilitas insentif bisa segera diberikan. Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Pemerintah akan terus melakukan deregulasi dan
debirokratisasi, maupun mempermudah perizinan untuk pengembangan termasuk terkait
dengan AMDAL serta Pemerintah akan membentuk satgas untuk melakukan percepatan. “Yang ketiga, di tengah ketidakpastian di geopolitik, tentu pasar kita harus terus dijaga. Dan
kalau kita lihat memang pasar terbesar tekstil, produk tekstil ini adalah di EU. Yang besarnya
marketnya sekitar hampir ke 30 persen dari demand global. Amerika sekitar 15 persen dan
the rest of the world sisanya. Sehingga menjadi penting tadi I-EU CEPA segera bisa diselesaikan,” ujar Menko Airlangga.
Sedangkan dalam rangka menjaga daya saing industri, Pemerintah juga menyiapkan paket
revitalisasi mesin-mesin produksi. Pemerintah menyediakan kredit investasi sebesar Rp20
triliun dengan subsidi bunga 5 persen untuk 8 tahun untuk sektor padat karya seperti tekstil,
sepatu, makanan minuman, hingga furnitur.
“Selanjutnya tentu kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan
baik. Kita berharap lapangan kerja bisa tercipta dan kita menargetkan sesudah I-EU CEPA
ini diharapkan industri ini akan kembali bergeliat,” pungkas Menko Airlangga. (dlt/fsr)
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto
Website: www.ekon.go.id Twitter, Instagram, Facebook, Threads, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI Email: humas@ekon.go.id LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia